Subscribe to Comments

Minggu, 10 Mei 2009

SOSOK TKG. ABDUL KADIR ACEH TENGAH

Agaknya sudah menjadi tabi'atnya, bahwa ia tidak pernah mengharapkan bantuan dari pihak manapun. Karena menurut keyakinananya, bahwa sesuatu yang terjadi itu adalah atas kehendak Allah swt. Pleh karena itu, ia tetap sabar menunggu akan kedatangan santri-santri yang dikirim Allah untuk belajar kepadanya. Demikianlah filisopi hidup Tengku Pasir, seorang ulama Gayo yang telah mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan, khususnya pesantren. Santri-santri lepasaanya, selain meneruskan missinya dalam bidang pendidikan, juga telah berperan dalam mempopulerkan nama baik tengku pasir di seluruh daerah Gayo, khususnya Gayo Lut.
Tengku Pasir adalah nama panggilan, karena ia telah mengabdikan dirinya di pesantrenpasir, sebuah pesantren yan didirikan pada tahun 1942 di pasir kebayakan, terletak di tepi barat laut danau laut tawar. Sedangkan nama yang diberikan oleh orang tuanya adalah abdul kadir. Perkawinanya dengan ratih, putri raja banta, panggilan akrabnya empun rumah, namanya diwisuda menjadi aman siti rani. Nama yang disebut belakangan ini sesuai dengan tradisi gayo, yaitu anaknya yang pertama bernama siti rani. Perkawinan yang bahagia telah dikaruniai putra-putri yaitu siti rani, meninggal pada masa kecil, baihaqi yang nama lengkapnya adalah prof dr baihaqi a.k., mantan dosen iain bandung sekarang anggota dpr dari fraksi ppp, siti aminah inen masitah (alm) siti hadijah dan abdul majid (alm).
Tengku pasir merupakan anak tertua dari tiga bersaudara, ia lahir pada tahun 1910 di kebayakan. Ayahnya, hasan, seorang perantau yang berasal dari aceh pidie, ibunya suku gayo asli dari kebayakan. Adik tengku pasir adalah gibah yang kawin dengan tengku adbul rahman daudi yang panggilan ppulernya tengku muda kala, seorang ulama dan penyair gayo yang kenamaan. Ia telah mengubah syair-syair yang bernuansa agama dan yang terkenal adalah syair tentang asal-usul raja linge, sedang adiknya yang bungsu adalah aisyah.
Pada tahun 1920, ketika berumur 10 tahun,abdul kadir dimasukkan ayahnya mengaji kepada tengku khatib lut kebayakan. Setelah dapat membaca al-qur'an, pada tahun 1925 ia meneruskan pendidikannya di pesantren kenawat yang diasuh oleh tengku kadhi rampak. Pesantren ini pada masa itu merupakan pesantren yang terkenal di tanah gayo, santri-santrinya berdatangan dari kampung lain.
Pada masa selanjutnya, setelah abdul kadir menyelesaikan pendidikannya, ia mendapat kepercayaan penuh dari tengku kadhi rampak untuk mempin danmengajar di pesantren tersebut. Karena tengku kadhi rampak, selain kesibukan dalam dakwah, mendapat kepercayaan dari pemerintah kolonial belanda menjadi pimpinan pengadilan agama yang berkedudukan di takengon (lihat tengku kadir rampak).
Pada tahun 1927 pesantren kenawat semakin berkembang pesat dibawah asuhan tengku abdul kadir aman siti rani. Sistem pendidikan trdisionak veralih menjasi sistemm pendidikan yang modern. Para santri tidak lagi duduk bersila secara bersama di mersah atau di rumah tengku (guru) mengaji, tetapi telah duduk dibangku didalam ruangan kelas yang bersekat.
didalam perkembangan selanjutnya, lepasan lembaga pendidikan tersebut telah dapat melanjutkan pendidikannya di pesantren pulokitun cut meurak dan tempat lainnya dipesisir. Tercatatlah nama lepasan pesantren tersebut antara lain tengku h. ilyas leube, prof. dr. tgk. H. baihaqi. A.k., dan Drs.Tgk.H.Ali Hasyim.
Menjelang tahun 1942, tengku pasir pindah menetap dikebayakan. Sejalan dengan obsesinya, ia mendirikan pesantren di pasir kebayakan. Berdirinya pesantren tersebut pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pesantren kenawat, karena sistem dan methodenya mengikuti tradisi dari kenawat, tetapi telah tersiar semerbak di seluruh tanah gayo. Hal ini dapat dibuktikan, karena santri-santrinya berdatangan dari berbagai kampung untuk berguru di pesantren ini.
Dalam mendidik, tengku pasir keras, ia sangat ketat menegakkan disiplin para santri yang melanggar peraturan akan mendapat sangsi berat. Namun demikian, didalam kenyataan ia dicintai, karena tidaklah menyurutkan minat para santri untuk berguru di lembaga pendidikan ini. Bahkan ada orang tua yang menyerahkan anaknya secara bulat, agar dididik menjadi orang yang berilmu dan berakhlak mulia.
Peristiwa Aceh tidak menutup aktivitas pesantren ini, karena santri dan lepasannya ada yang terlibat dalam gerakan DI/TII. Setelah terciptanya keamanan Aceh Tengku Pasir kembali membuka pintu dan menempatkan dirinya kembali di pesantren pasir untuk mencetak manusia-manusia yang berguna.
Demikianlah kegiatan tengku pasir, ia menggeluti pendidikan sampai akhir hayatnya. Setelah ia tiada, pesantren ini diasuh olehAbdul Majid anaknya yang bungsu.

Comments :

2 komentar to “SOSOK TKG. ABDUL KADIR ACEH TENGAH”

Assalamualaikum..
mohon maaf sebelumnya, apa bapak ada biografinya prof. dr. H. Baihaqi AK? karena saya lagi membutuhkannya. terima kasih..

Inspirator mengatakan...
on 

Assalamualaikum..
mohon maaf sebelumnya, apa bapak ada biografinya prof. dr. H. Baihaqi AK? karena saya lagi membutuhkannya. terima kasih..

Inspirator mengatakan...
on 

Posting Komentar